Gubahan PujaSenja ... Di suatu malam gelagat ia datangi aku Lewat suara-suaranya, jadikan satu kenangan Malam-malam berikutnya, malam masih Bertemankan kabut, di sebuah penjara putih aku Duduk ditemani suaranya, dalam persembunyian Gelap, aku lantunkan, ia lantunkan Suara perak keemasan, Stinky penuh harap Mungkinkah kita kan slalu bersama Dalam jarak yang pisahkan … Satu malam ia bicara, tanyakan arti seorang wanita Ku jelaskan wanita, juga seorang pria. Satu malam ia tanyakan arti anata . Kamu jawabku Tanya ia pula watashi . Aku jawabku. Tanya ia woaini . Aku sendiri tak tahu Ucapnya PR dari seorang laki-laki. Bukan Guru, aku cemburu! Cemburu? Pantaskah? Berulang ia tanyakan. Aku masih jadi abangnya kah? Ku jawab masih, menutupi kecemburuan ini. Ku balas tak cemburu, suruh ia tuk tidak cemburu … Aku abangnya. Dia adikku. Adotive family kataku Untuk seorang adik yang icak-icak Dalam hati ku berdoa dia kelak jadi keluarga intiku
laman hanya untuk berbagi