Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 19, 2018

Menjadi Tenaga Kerja di Jepang

... Abdul dan Radzaq diamanahkan menjadi Tenaga Kerja di negara Jepang untuk beberapa waktu (lima tahun). Mereka sama-sama berangkat dengan hati gembira dan penuh persiapan. Saat sampai di Penempatan, mereka fokus pada pekerjaan masing-masing. Mengumpulkan pengalaman dan terus berproses menjadi lebih baik. Terkadang mereka berjumpa dan silaturrahim. Saling bercerita tentang pekerjaan. Satu tahun pertama mulai berakhir, Radzaq menuju sebuah bank dan mentrasfer uang yang ia kumpulkan ke kampung halaman. Ia berniat membeli tanah yang ada di kampung. Di tahun kedua, ia mentransfer uang kembali, untuk membangun rumah pada tanah yang sudah dibeli. Tahun ketiga, Radzaq kembali mentrasfer uang untuk membeli tanah baru di sebelah rumah yang sudah dibangun. disana ia tanami sayur-sayuran. Tahun keempat, ia kembali mentransfer uang. begitu juga hingga tahun ke lima. Bagaimana dengan Abdul? Ia berbeda dengan Radzaq. Jauh berbeda. Setiap uang yang didapatnya selalu di

Noda pada Muka dan Sepatu

Ibarat Muka dan Sepasang sepatu. Jika keduanya kotor, Maka yang manakah lebih dahulu dan paling sering kita cuci/ bersihkan. Fakta mengatakan, kita akan lebih sering mencuci muka daripada sepatu. Bahkan, tidak kotor pun kita akan selalu membersihkan muka baik dengan air atau sekadar me lapnya dengan kain. Sementara sepatu yang sering kita pakai hanya dicuci sekali seminggu paling sering. Atau ketika baunya sudah mulai apek. Begitu jugalah pengibaratan orang beriman dan tidak beriman (kafir). Orang beriman/mengaku beriman adalah muka tadi itu. Mereka jika sadar berbuat salah atau dosa akan cepat-cepat kembali kepada Allah. mengucapkan Istighfar dan bertaubat. Selalu, setiap kekhilafan yang ia perbuat akan terlontar kalimat memohon ampun kepada Allah. Sementara mereka yang tidak beriman, Tak ada ingatannya kepada Allah saat perbuatan dosa yang mereka lakukan. Terus, terus, dan terus apa yang disenangi mereka lakukan. Tidak pandang baik atau buruk. Tidak sadar Allah