Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 9, 2018

Tentang Diary

Seseorang berpesan kepada saya agat selalu meletakkan Diary tepat di sebelah buku pelajaran. Itu hal yang tak boleh dilanggar. "Ikuti saja instruksinya. Nanti kamu akan paham sendiri," ucapnya. "Manusia itu salahnya. Termasuk juga aku sendiri. Sebelum pergi dia sudah minta pulang." lanjutnya. Saya amat paham dengan kata-kata itu. Sebab ibu juga sering memarahi ku dengan membentakkan kata-kata tersebut jika saya teramat cengeng untuk bertindak. Di kemudian hal itu saya lakukan. setiap belajar diary selalu saya sediakan. Kadang sekadar saya lirik saja, kadang saya buka dan saya coret dengan ragam cerita. Perasaan kesal tentang hari-hari yang saya jalan, tentang mission imposible yang diberikan dosen, dan segalanya. Bosan menulis, saya lanjutkan belajar. Membuka halaman demi halaman yang penuh dengan teori-teori. Kata teman-teman saya teori yang tertulis wajib dipahami dan dihafal. Sebab semua itu akan menjadi kunci sukses. Saya mengikuti saran teman

Hidup bukan untuk ditangisi

Kenapa cemberut gitu, Dek? Dek, dunia itu buakn untuk ditangisi. Tapi adalah ladang untuk berusaha dan bangkit. masa lalu hanyalah kenangan. masa depan memang belum pasti. Tapi, tak ada salahnya hari ini mencoba untuk hidup lebih baik. Hari kemarin jadikan sebagai guru. Ambil pelajaran. Jika buruk, tinggalkan dan berusahalah untuk tidak mengulanginya lagi. Jika baik maka teruskanlah. Tapi ingat! sebaik-baik manusia ialah yang melakukan hal lebih baik dari hari kemarinnya. Kreatiflah. Ciptakan sesuatu yang baru setiap waktu. Baru bukan sekadar baru tapi juga punya nilai yang lebih baik. Jangan terjebak dunia yang hanya sebatas popularitas yang akhirnya tertindas seiring kedatangan hal baru. Buat dunia mengenal dan mengenangmu bahkan saat kau tida ada lagi di dunia ini. Seperti sajak Khairil Anwar. Tentang HIDUP SERIBU TAHUN LAGI. #mOEDA