Oleh Diva D DammaHum (Siswa MA KM Muhammadiyah Padangpanjang) Untuk satu kisah hari itu, aku ucapkan terima kasih. Untuk ribuan kisah sebelumnya, aku ucapkan selamat tinggal. Kisah yang tersadur tanpa ku ketahui pemilik skenarionya. Naskah yang tak pernah ku temui yang langsung aku terlibat menjadi aktornya bersama mereka yang lain. Sore, di daerah perkotaan. Aku biasanya menghabiskan hari-hariku. Bukittinggi, di bawah Jam Gadangnya aku berkeliaran dengan kostum gila. Badut tepatnya. Merayu pengunjung adalah tugasku. Satu rayuan satu suap makan. Itu targetnya. Ku mulai bercerita tentang kisah pahit yang ku alami di sana. Sebab, kisah manis yang ku rangkai tak kan manis jika di ceritakan. Karena hanya aku yang punya cerita itu. “Engkau boleh bangga dengan hartamu, Brav. Tapi ingat! Kaya itu milik orangtuamu. Apa yang kamu banggakan dengan kepunyaan orangtuamu. Lihat kami, kami biarpun pas-pasan, kami tak sombong kayak kau. Kami punya harta milik sendiri. Kerja pun sendiri.”
laman hanya untuk berbagi