Langsung ke konten utama

Postingan

Penipu

Dunia ini penipu. Begitu juga isinya. Banyak sekali manusia yang suka membuat fatamorgana guna menyenangkan pemirsanya. Tanpa sadar dia sendiri yang tengah ditipu oleh fatamorgana yang ia buat. Terlihat bahagia di hadapan publik. Membuat lelucuan sehingga orang tertawa terpingkal-pingkal. Sebenarnya, ia yang membuat lelucuan tengah berduka dengan ragam masalah yang ia hadapi. Bertengkar dengan teman misalnya, saling diam dengan saudara, berselisih paham dengan orang tua. 
Postingan terbaru

BEKERJA DARI RUMAH?

Dunia sedang berduka. Sebuah virus berukuran amatlah kecil ukurannya sedang merajalela, berwisata ke seluruh penjuru. Indonesia pun menjadi tempat singgahnya. Seperti hal nya kereta api, siapapun yang hendak lewat pada lintasannya mesti berhen hingga gerbong demi gerbong tuntas berjalan dan plang penghambat diangkat naik, baru kita boleh berjalan. Berbeda dengan virus ini. Ia tak memiliki jalur yang jelas. Beberapa penelitian mengatakan lewat hewan, ada juga yang mengatakan ia adalah senjata biologi yang lepas. Hingga muncul gerakan dan instruksi mulai dari Program Hidup Bersih dan Sehat  (PHBS), mengurangi aktivitas di luar ruang, dan hal-hal lainnya. Beberapa waktu lalu muncul pesan/ instruksi dari Presiden Jokowi yang mana mengajak warga Indonesia untuk " Bekerja dari rumah. Belajar dari rumah. " Sebagai warga tentulah kita harus taat pada instruksi yang diberikan. Jika mendengar kata 'dari' tentulah kalimat tersebut punya alamat 'ke'.  Tapi mas

Mimpi

Pagi sudah kembali Aku masih terbujur sepi Bersama mimpi yang entah  tak dapat dimengerti Semalam, kita cerita tentang kisah suami istri Kau dan aku jadi pemain Ah, pandai sekali berimajinasi Jangan sampai halusinasi Moeda /Padang, 18 Februari 2020

Pesan Mami

"Tujuan utama kuliah itu adalah SARJANA. Soal kerja, dilihat bagaimana proses MENYELESAIKAN SARJANA itu" ... "Kamu kalau kuliah yo mesti pakai target dan tujuan yang jelas. Jangan cuma main-main, cari teman, dan pengalaman saja. Kuliah, Identitasnya adalah sarjana. Ya Sarjana itu yang harus kamu kejar." "Tapi, Mi. Percuma kan kalau jadi sarjana tapi akhirnya pengangguran." "Kamu sadar? percuma kalau jadi sarjana jadi pengangguran." Saya pun menangguk. "Kamu  hebat . Tapi kamu belum membuktikan kehebatan itu," orang-orang semakin ramai keluar dari kampus. Kopi tanpa gula yang saya pesan masih bersisa setengah. begitu pun diskusi dengan mami, masih setengah jalan. "Kalau mami hitung, Jatah normal kamu menuju sarjana ada setahun lagi, bukan?" saya memangguk lagi sambil mengaduk-aduk kopi nan begitu nikmatnya. "Setahun inilah targetmu membuktikan  Hebat  yang mami ucapkan tadi. Kalau memang hari ini kamu sadar dan takut

Menjadi Tenaga Kerja di Jepang

... Abdul dan Radzaq diamanahkan menjadi Tenaga Kerja di negara Jepang untuk beberapa waktu (lima tahun). Mereka sama-sama berangkat dengan hati gembira dan penuh persiapan. Saat sampai di Penempatan, mereka fokus pada pekerjaan masing-masing. Mengumpulkan pengalaman dan terus berproses menjadi lebih baik. Terkadang mereka berjumpa dan silaturrahim. Saling bercerita tentang pekerjaan. Satu tahun pertama mulai berakhir, Radzaq menuju sebuah bank dan mentrasfer uang yang ia kumpulkan ke kampung halaman. Ia berniat membeli tanah yang ada di kampung. Di tahun kedua, ia mentransfer uang kembali, untuk membangun rumah pada tanah yang sudah dibeli. Tahun ketiga, Radzaq kembali mentrasfer uang untuk membeli tanah baru di sebelah rumah yang sudah dibangun. disana ia tanami sayur-sayuran. Tahun keempat, ia kembali mentransfer uang. begitu juga hingga tahun ke lima. Bagaimana dengan Abdul? Ia berbeda dengan Radzaq. Jauh berbeda. Setiap uang yang didapatnya selalu di

Noda pada Muka dan Sepatu

Ibarat Muka dan Sepasang sepatu. Jika keduanya kotor, Maka yang manakah lebih dahulu dan paling sering kita cuci/ bersihkan. Fakta mengatakan, kita akan lebih sering mencuci muka daripada sepatu. Bahkan, tidak kotor pun kita akan selalu membersihkan muka baik dengan air atau sekadar me lapnya dengan kain. Sementara sepatu yang sering kita pakai hanya dicuci sekali seminggu paling sering. Atau ketika baunya sudah mulai apek. Begitu jugalah pengibaratan orang beriman dan tidak beriman (kafir). Orang beriman/mengaku beriman adalah muka tadi itu. Mereka jika sadar berbuat salah atau dosa akan cepat-cepat kembali kepada Allah. mengucapkan Istighfar dan bertaubat. Selalu, setiap kekhilafan yang ia perbuat akan terlontar kalimat memohon ampun kepada Allah. Sementara mereka yang tidak beriman, Tak ada ingatannya kepada Allah saat perbuatan dosa yang mereka lakukan. Terus, terus, dan terus apa yang disenangi mereka lakukan. Tidak pandang baik atau buruk. Tidak sadar Allah