Langsung ke konten utama

KERJA KERAS, IKHLAS dan TUNTAS




Derliana, atau lebih akrab disapa buk Derli oleh siswanya. Guru ini lahir di Riau,Pasir Pangarayan pada tanggal 25 agustus 1978. Dalam perjalanan hidupnya guru ini sekolah SD di Pasir pangarayan, dilanjutkan di SMP muhammadiyah yang juga di sana, kemudian merantau ke Padangpanjang dan melanjutkan sekolahnya di MA KM Muhammadiyah, tamat dari KMM, beliau melanjutkan pendidikannya S1 di IAIN padang. Setelah itu, kembali ke Padangpanjang dengan mengabdi menjadi guru di MA KMM. Setelah itu,guru ini kembali melanjutkan S2 nya di IAIN dengan bolak balik dari Padangpanjang ke Padang sambil bekerja untuk mencari uang. Ibu Derli mulai mengajar sejak tahun 2000 hingga sekarang.
Bu Derli memiliki prinsip hidup yaitu ingin bermakna bagi orang lain, yang mana dalam hal ini, kita hidup tidak menjadi orang yang jelek dalam pandangan orang lain. Suka mengerjakan sesuatu sampai tuntas, itulah sesuatu yang sangat di senangi guru ini. “untuk apa menunggu hari esok mengerjakan sesuatu jika bisa sekarang”. Itulah katanya saat di wawancarai. Selain itu, kita juga haru  bekerja dengan ikhlas, dan menyerahkan semua yang kita lakukan kepada Allah (tawakkal), serta di iringi dengan do’a-do’a.
Adapun trik atau cara ibu ini dalam mendekati siswanya ialah dengan memahami kepribadian setiap siswanya, jika siswa itu keras, kita tidak boleh pula dengan keras menghadapinya, jika seperti itu , nanti bisa-bisa siswa itu membangkang. Begitupun deng siswa yang lembut sikapnya, maka hendaknya lebih lembut lagi dalam menanganinya.

Satu pesan dari ibu Derliana ialah : kita harus disiplin dalam melakukan sesuatu, baik pekerjaan, belajar, dan dalam hal lainnya. Selain itu ,kita haru bisa mengikuti motto hidup guru ini yaitu “kerja keras, ikhlas, dan tuntas”.dengan mendalami motto itu, maka kita tidak akan pernah merasa pekerjaan baik itu sia-sia.
(Muhammad David, Siswa MA KM Muhammadiyah)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seorang Perempuan Cantik, Pendiam...

Setelah itu, saya dibuat gila oleh kelakuannya. Ia selalu tersenyum bila mata kami beradu. Saya sudah pastilah akan garuk-garuk kepala, menunduk, dan senyum juga. Ia menggeleng-geleng dan tersenyum terus. Saya amat paham, ia sedang berusaha mengubah mindsite saya tentang dia. Saya sering menceritakan tentang sosok perempuan pendiam kepada kawan-kawan. 'Seorang perempuan cantik, pendiam. Itu hal biasa.' kata orang-orang. Tapi Pendiam yang satu ini saya anggap berbeda. Dan, bagi saya siapapun yang berkenalan, kenal atau pun mengenal saya tidak ada yang pendiam. Semuanya ahli bicara. Kami akan saling bercerita dan bertukar pikiran. "Kau baru kali ini bercerita tentang perempuan pendiam, Suf." kata teman saya. Saya langsung membayangkan wajah gadis itu saat Tarno berkata. Ingatan saya masih pada pertemuan yang entah ke berapa saat itu. Yang jelas itu pertemuan terakhir dalam ingatan saya. "Dia benar-benar pendiam. Sudah berkali-kali berpapasan.

Noda pada Muka dan Sepatu

Ibarat Muka dan Sepasang sepatu. Jika keduanya kotor, Maka yang manakah lebih dahulu dan paling sering kita cuci/ bersihkan. Fakta mengatakan, kita akan lebih sering mencuci muka daripada sepatu. Bahkan, tidak kotor pun kita akan selalu membersihkan muka baik dengan air atau sekadar me lapnya dengan kain. Sementara sepatu yang sering kita pakai hanya dicuci sekali seminggu paling sering. Atau ketika baunya sudah mulai apek. Begitu jugalah pengibaratan orang beriman dan tidak beriman (kafir). Orang beriman/mengaku beriman adalah muka tadi itu. Mereka jika sadar berbuat salah atau dosa akan cepat-cepat kembali kepada Allah. mengucapkan Istighfar dan bertaubat. Selalu, setiap kekhilafan yang ia perbuat akan terlontar kalimat memohon ampun kepada Allah. Sementara mereka yang tidak beriman, Tak ada ingatannya kepada Allah saat perbuatan dosa yang mereka lakukan. Terus, terus, dan terus apa yang disenangi mereka lakukan. Tidak pandang baik atau buruk. Tidak sadar Allah

BEKERJA DARI RUMAH?

Dunia sedang berduka. Sebuah virus berukuran amatlah kecil ukurannya sedang merajalela, berwisata ke seluruh penjuru. Indonesia pun menjadi tempat singgahnya. Seperti hal nya kereta api, siapapun yang hendak lewat pada lintasannya mesti berhen hingga gerbong demi gerbong tuntas berjalan dan plang penghambat diangkat naik, baru kita boleh berjalan. Berbeda dengan virus ini. Ia tak memiliki jalur yang jelas. Beberapa penelitian mengatakan lewat hewan, ada juga yang mengatakan ia adalah senjata biologi yang lepas. Hingga muncul gerakan dan instruksi mulai dari Program Hidup Bersih dan Sehat  (PHBS), mengurangi aktivitas di luar ruang, dan hal-hal lainnya. Beberapa waktu lalu muncul pesan/ instruksi dari Presiden Jokowi yang mana mengajak warga Indonesia untuk " Bekerja dari rumah. Belajar dari rumah. " Sebagai warga tentulah kita harus taat pada instruksi yang diberikan. Jika mendengar kata 'dari' tentulah kalimat tersebut punya alamat 'ke'.  Tapi mas