Langsung ke konten utama

Romi irawan Kalo nggak CERDAS...! Andalkan ke AKTIFAN



Romi irawan, atau lebih akrab di panggil Romi atau Rian, dia adalah seoarang siswa kelas XI IPS di MA KM Muhammadiyah Padangpanjang. Dia lahir di Bukittinggi pada 04 Januari 1996 dari pasangan Mas’ud(Alm) dan Zaidar. Dia berasal dari daerah Maninjau tepatnya di jorong Pandan. Romi memulai perantauannya ke Padangpanjang semenjak tamat dari SD. Dia sekolah pertama kali di Padangpanjang yaitu di Mts Muhammadiyah, setelah itu melanjutkan ke MA KM Muhammadiyah. 
Dalam hidupnya, dia pernah mengatakan “jikalau kecerdasan kita kurang mampu atau tidak sebanding dengan orang lain, maka kita bisa mengandalkan ke-AKTIFAN dalam menjalani kehidupan ini. Jadi, jika kita telah bisa aktif dalam beberapa bidang, maka kita nantinya akan bisa sama seperti orang-orang atau teman kita yang cerdas”.
Mungkin kita lihat pada zaman sekarang ini orang hanya banyak bicara, tapi tidak ada bukti yang di lakukannya, berbeda dengan Romi. Dia telah mengatakan hal seperti dia atas. Dia juga telah membuktikan apa yang di katakannya itu. salah satu buktinya ialah sekarang dia menjadi ketua dalam organisasi perguruan Tapak suci di KMM. selain itu, dia juga menjadi anggota DrumBand (pemegang Bass), anggota group tambua, anggota IPM, dan masih banyak lagi kegiatan yang di ikutinya. Satu lagi yang tidak kalah lupanya, pada tahun depan.2014. dengan adanya studi banding ke Singapura, dia bisa ikut bersama guru-guru dan beberapa temannya, itupun di karenakan beasiswa yang didapatkanya di MA KMM.
Dari semua itu, mungkin kita berfikir tidak ada artinya. Tapi, dari semua kegiatan yang di ikutinya, dia berhasil menyamakan pandangan guru dan pihak lainnya terhadap dirinya seperti pandangan semua pihak pada teman-temannya yang lebih cerdas dari dia.
 Selain mengutamakan keaktifan, Romi juga memiliki prinsip bahwa tidak perlu memilih-milih teman untuk bergaul, tidak perlu membenci seseorang, walaupun orang itu membenci kita. “menurut saya, tak perlu gengsi atau memiliki harga diri, siapapun yang bersalah, wajib meminta maaf”. Inilah salah satu Prinsip dari Romi yang harus bisa kita tiru dalam bergaul atau menjalani hidup ini.
(Muhammad David,Siswa MA KM Muhammadiyah Padangpanjang)
.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seorang Perempuan Cantik, Pendiam...

Setelah itu, saya dibuat gila oleh kelakuannya. Ia selalu tersenyum bila mata kami beradu. Saya sudah pastilah akan garuk-garuk kepala, menunduk, dan senyum juga. Ia menggeleng-geleng dan tersenyum terus. Saya amat paham, ia sedang berusaha mengubah mindsite saya tentang dia. Saya sering menceritakan tentang sosok perempuan pendiam kepada kawan-kawan. 'Seorang perempuan cantik, pendiam. Itu hal biasa.' kata orang-orang. Tapi Pendiam yang satu ini saya anggap berbeda. Dan, bagi saya siapapun yang berkenalan, kenal atau pun mengenal saya tidak ada yang pendiam. Semuanya ahli bicara. Kami akan saling bercerita dan bertukar pikiran. "Kau baru kali ini bercerita tentang perempuan pendiam, Suf." kata teman saya. Saya langsung membayangkan wajah gadis itu saat Tarno berkata. Ingatan saya masih pada pertemuan yang entah ke berapa saat itu. Yang jelas itu pertemuan terakhir dalam ingatan saya. "Dia benar-benar pendiam. Sudah berkali-kali berpapasan.

Noda pada Muka dan Sepatu

Ibarat Muka dan Sepasang sepatu. Jika keduanya kotor, Maka yang manakah lebih dahulu dan paling sering kita cuci/ bersihkan. Fakta mengatakan, kita akan lebih sering mencuci muka daripada sepatu. Bahkan, tidak kotor pun kita akan selalu membersihkan muka baik dengan air atau sekadar me lapnya dengan kain. Sementara sepatu yang sering kita pakai hanya dicuci sekali seminggu paling sering. Atau ketika baunya sudah mulai apek. Begitu jugalah pengibaratan orang beriman dan tidak beriman (kafir). Orang beriman/mengaku beriman adalah muka tadi itu. Mereka jika sadar berbuat salah atau dosa akan cepat-cepat kembali kepada Allah. mengucapkan Istighfar dan bertaubat. Selalu, setiap kekhilafan yang ia perbuat akan terlontar kalimat memohon ampun kepada Allah. Sementara mereka yang tidak beriman, Tak ada ingatannya kepada Allah saat perbuatan dosa yang mereka lakukan. Terus, terus, dan terus apa yang disenangi mereka lakukan. Tidak pandang baik atau buruk. Tidak sadar Allah

BEKERJA DARI RUMAH?

Dunia sedang berduka. Sebuah virus berukuran amatlah kecil ukurannya sedang merajalela, berwisata ke seluruh penjuru. Indonesia pun menjadi tempat singgahnya. Seperti hal nya kereta api, siapapun yang hendak lewat pada lintasannya mesti berhen hingga gerbong demi gerbong tuntas berjalan dan plang penghambat diangkat naik, baru kita boleh berjalan. Berbeda dengan virus ini. Ia tak memiliki jalur yang jelas. Beberapa penelitian mengatakan lewat hewan, ada juga yang mengatakan ia adalah senjata biologi yang lepas. Hingga muncul gerakan dan instruksi mulai dari Program Hidup Bersih dan Sehat  (PHBS), mengurangi aktivitas di luar ruang, dan hal-hal lainnya. Beberapa waktu lalu muncul pesan/ instruksi dari Presiden Jokowi yang mana mengajak warga Indonesia untuk " Bekerja dari rumah. Belajar dari rumah. " Sebagai warga tentulah kita harus taat pada instruksi yang diberikan. Jika mendengar kata 'dari' tentulah kalimat tersebut punya alamat 'ke'.  Tapi mas