oleh : Muhammad David
siswa X2 MA KM Muhammadiyah
siswa X2 MA KM Muhammadiyah
Sore itu, Alex baru pulang dari tempat les music.
Seperti biasanya, sesampai dirumah, dia mengejar makanan ke kulkas di dapur
untuk disantapnya sambil menonton televise. Tapi, bebeda pada hari ini. Setelah
mengambil snack, alex langsung pergi ke kamar dan mengambil hp-nya.
“Tumben Lex, nggak bertengkar sama si Kevin,
biasanya kan sore ini ada perang gumiho.” Ucap Rio sambil memperbaiki komputernya.
“Hmm.. Lagi malas aja Mass nggak seru bertengkar
terus.” Jawabnya santai sambil mengesek-gesek hp-nya.
“Kenapa? Malas? Ucap Rio. “ Ada masalah ya di tempat
les.?” Tanya Rio lagi.
“Nggak ada masalah kok Mass, fine fine ajha.”
“Mmm,, Fine sih Fine, kalo nggak ada masalah, pasti…”
Rio enghentikan kata-katanya dan menyerbu makanan
Alex.
“Kesambek cewek ya..?” lanjut Rio.
“hhmh. Bisa jadi Mas.” Ucapnya jutek.
“Pasti ada murid baru ya? Kenalin sama Mas dong.!”
“Ah, Mas inii ada-ada aja. Aku saja belum kenal
betul sama dia, masak dikenalin langsung sama Mas sih!”
“Ya, kenalin namanya aja, barangkali mas juga
kenal.”
“ Ia, ia deh. Namanya Olivia Mas, Nih fotonya, canik
kan?” ucap Alex sambil memperihatkan sebuah foto di Hp-nya.
“Kayaknya Mas pernah lihat deh. Tapi, dimana ya?”
ungkap Rio menggaruk-garuk kepala.
“Tunggu sebentar.” Rio bergeser menuju mejanya.
“Alaaah.. Mas,
tiap kali aku kenalin cewek baru pasti bilannya juga kenal. Udah basi tau Mas,
kayak gitu terus.” Ucap Alex sambil tiduran.
Alex menatap foto gadis di Hp-nya itu dan
menghidupkan instrument piano di Hp-nya.
“Nah.. Ketemu”. Ucap Rio mengagetkan
“Ketemu apa Mas.? Ketemu cicak.? Mana, mana? Ayo
bunuh.” Ucap Alex kaget dan bangkit dar tidurnya.
“Nih.. Mas punya bukti kalau mas memang kenal cewe
itu. Olivia kan namanya.?”
Alex hanya menanggapi dengan santai ucapan Rio itu.
“ Nih, dia juga Atlit basket. Sama kayak Mas. Ni
data-datanya. Nama, TTL, Alamatnya…”
“Ia Mas. Ia, ia memang benar.” Ucap Alex memotong
kata-kata Rio yang sedang memperagakan bukunya.
“Tapi, nomor handpone
nya ada nggak sama Mas.?”
“Hmm… Itu
yang ngak ada sama Mas, dari sekian banyak data atlit, ada tiga orang yang
belum mas dapat nomor Hp-nya termasuk dia. Kamu punya nggak..?
“Punya dong Mas” sahut Alex.
“Bisa mas minta nggak?”
“Enak aja, minta sendiri dong. Mas kan satu tim dengan dia”
“Ya udah deh. Nggak apa-apa pelit kok. Ntar, kalo
mas dapatin dia, kamu jangan marah ya”
Alex cuek bebek saja mendengar ucapan Rio. Alex
tetap menatap foto di hp-nya itu. Entah kenapa.? Alex merasa jatuh hati pada
pandangan pertamanya itu.
Olivia. gadis itu usianya dua tahun lebih muda dari
alex. Gadis manis yang manis bagi Alex itu sekarang sudah kelas X SMA. Dia
tidak menyangka. Gadis manis itu, selain Hobby main music ternyata juga Hobi
basket seperti kakaknya. Rio.
“Mas, besok latihan basket nggak.?”
“Ia, memang kenapa.?
“Nggak, namya aja, Oh ia, aku besok ikut ya Mas. Aku
juga pengen latihan basket sekali-sekali.”
“Ya nggap apa-apa. Jagankan seali-sekali, setiap
hari juga nggak apa-apa. Hem, mas tau nih, pasti tujuannya pengen ketemu cewek ituya.
Siapa namanya tadi?”
“Olivia” jawab Alex.
“Ya, Olivia, Benarkan?”
“Ya, itu sih mas. Tapi, aku kan pengen kayak Mas
juga. Jadi atlit gitu.”
“Ya deh, ya deh. Kamu pasti takut mas dekatin dia
kan?”
“ah sudahlah Mas, aku Borring nih, aku keluar dulu
ya mas”.
Alex berjalan keluar dari kamarnya membawa gitar
kesayangannya. Akhirnya, Alex sampai di sebuah taman. Dia duduk dia sebuah bangku
taman sambil memetik gitanya dan mengalunkan lagu-lagu yang indah.
Sebuah suara nada dering terdengar dari Hp-nya. Bergegas
dia mengambil Hp-nya. Sebuah pesan tertera di Hp-nya.
“Olivia”. Itu tulisannya. Alex cepat-cepat membuka
Pesan itu.
Olivia : “Sore kakak, Lagi ngapain sekarang?”
Alex: “Sore juga Liv, Kakak lagi duduk-duduk aja
nih. Kalau kamu”
Oliva: “Sama, juga lagi duduk-duduk aja. O ia, kak,
besok ada aktivitas nggak?”
Alex: “nggak
kayaknya, memang kenapa Liv?”
Olivia: “ nggak kak, Aku Cuma mau nawarin, mau nggak
kakak di ajak main basket besok.?”
Entah kenapa, Alex terlonjak girang dan
tersenyum-senyum membaca sms nya.
“Ya, ok. kakak bisa Liv. Tunggu aja kakak di tempat
latihan basket itu ya.” Balas Alex.
“memang kakak tau dimana tempatnya.?” Satu lagi balasan dari Olivia.
“Ya tau dong. Kakak juga penah main basket kok
sebelumnya.”
“Ya deh kak. Ditunggu besok ya kak. Met malam
minggu.”
“Ya, sama-sama Liv.” Balas Alex.
Alex kembali memainkan gitarnya sambil menikmati
hari sorenya.
###
Minggu pagi, alex sudah
bersiap-siap mengenakan pakaian olahraganya. Dia asyik mengotak-atik Hp-nya
menuggu Rio yang sedang mandi.
“Mas, cepat dikit dong
mandinya, udah jam berapa nih.?” Ucap alex keras-keras.
“Ia, sabar lex. Bentar
lagi kok.” Rio bereriak dari dalam kamar mandi.
Pukul 08.30 tepat.
Kedua laki-laki itu telah stand by untuk pergi. Mereka meluncur ke garasi mobil
dan masuk ke dalam mobil BMW hijau
stabilo.
“Hmm. Ada yang kasmaran
nih. Tenang, bentar lagi sampai kok” Rio menggoda Alex yang tampak gelisah dari
tadi
Cukup lama mereka
bertengger diatas mobil BMW itu, akhirnya merka sampai juga di tempat latihan
basket.
Ditengah lapangan,
tampak dua orang gadis sedang bermain basket. Salah satunya sudah pasti Olivia. Dia telah
datang lebih awal sesuai janjinya
kemarin.
“Hallo ladies. Good morning!” ucap Rio pada
wanita itu.
“Morning too.” Ucap
mereka berdua.
“eh kak Rio udah
datang, Hmm Kak Alex juga. Gimana kabarnya kak.?” Ucap Olivia senang.
“baiik” jawab Alex.
“eh, mana teman-teman
yang lain?” ucap Rio
“belum datang kak.
Mungkin sebentar lagi juga datang” ucap teman Oivia.
“eh ada teman baru ya
kak. Siapa namanya.” Ucap teman Olivia lagi.
“Namaku Alex. Aku Adiknya Mas Rio.” Ucap Alex
memperkenalkan diri
“Ooh Alex.! Hai, aku
Ririn dan ini temanku…”
“Olivia” ucap alex
memotong kata-kata Ririn.
“kok udah kenal sih?
Udah ada janji ya.?” Ririn nyengir.
“Ah, enggak kok, kami
udah kenal dari tempat les music.” Jawab Olivia. Alex pun membenarkan.
“Ooh. Jadi ini toh,
Cowok yang kamu bilang kemarin, Liv”
“ya, begitu lah.” Jawab
Olivia.
Jarum jam terus berputar. Hari pun tampak mulai
cerah. Suasana di arena basket itu
tampak meriah. Apalagi bagi Alex dan Olivia. Dua insan yang awalnya bertemu di
tempat les music kini bertemu di arena basket.
“hebat juga ya, kak
Alex mainnya” ucap Ririn pada Oliv saat istirahat.
“Ia dong, kakaknya aja
jago basket, masak adiknya nggak” Rio menjawab kata-kata Ririn.
“Kalian haus nggak? Mau
minum.?” Ucap Rio lagi.
“Mau kak” jawab dua gadis itu serempak. Mereka langsung mengejar minuman itu.
###
Sudah hampir dua bulan Alex dan Olivia berteman
dekat. Hampir setiap sore mereka bertemu di tempat les musik dan setiap minggu
pagi di arena basket. Tapi, berbeda pada bulan-bulan ini.Alex seringkali Absen
pada kursus music itu.dalam seminggu, kadang-kadang dia datang Cuma tiga kali
bahkan tidak ada datang. Olivia yang selalu ceria kini tampak murung, dia tidak
dapat bertemu dengan Alex. Dia khawatir pada keadaan Alex.
Suatu malam, Olivia duduk di dekat jendela kamarnya.
Wajahnya murung menatap langit yang gelap. Lalu, terdengar suara dering Hp-nya.
Dibukanya dengan santai. Tertera sebuah pesan dari Alex.
“Selamat Malam Olivia.!” Bunyi Sms-nya. Saat itu
suasana berubah. Olivia yang murung menerbitkan senyumnya yang menggelora.
“Malam juga kak, gimana kabarnya kak?. Kak,
Sekarang kok jaang les music sih? Kenapa
kak? Kakak sakit?” balas Olivia.
“Enggak Liv, kakak seha-sehat aja kok. Maaf ya, kakak lupa kasih kabar, bulan ini kakak
sibuk dengan ujian, jadi kakak berhenti
dulu les musiknya.”
Olivia kembali murung mendengar jawaban itu.
“Tapi, kalo nanti udah selesai ujiannya, kakak tetap
latihan music kan.?”
“Ia, kakak janji. Kakak kan latihan lagi..
J”
balas Alex
“Horeee.. J
Slamat ujian ya kak, semoga sukses” Balas Olivia.
“Amiin J”
“Kak Rio gimana kabarnya kak.?”
“baik-baik aja kok. Tumben nanyain
dia. Kenapa.?”
“nggak ada. Iseng-iseng aja.”
“hhmmm. Kakak belajar dulu ya Liv, met malam”
“ya, met malam kak”
Satu bulan sudah merekatida bertemu. Satu bulan Alex
menghindar dari tempat kurus musiknya. Kini, tinggal tiga hari lagi dia ujian.
Rasanya hari ini berjalan sangat pelan. Entah kenapa?. Mungkin, karena rasa
rindunya pada Olivia.
Sore itu, di tempat kursus musik. Terdengar lantunan
piano ber-iriama galau diiringi suara merdu seorang cewek yang juga merdu.
Diam-diam, Seorang cowok mengeluarkan
gitar dar tasnya dan memainkannya sesuai irama piano itu. Cowok itu duduk tepat
di belakan Olivia. Mendengar irama gitar itu, Olivia menoleh kebelakang dan
betapa terkejutnya dia. Rupanya Alex telah kembali ke kursus music. Mereka
melanjutkan pemainan music itu hingga akhir lagu.
Setelah music berakhir, Olivia berlari menuju Alex.
Dia memeluk Alex dengan gembira.
“Kakak, Oliv kangen Kakak”
“Ya. Kakak jugab rindu kamu Liv. Sesuai janji kakak.
Kakak datang kan!.”ucap Alex.
“ya, terima kasih kak. Oliv rindu kakak, saying sama
kakak” ucap Olivia haru.
“ ya, kaka juga begitu Liv.” Alex membelai rambut
Oliv.
Semenjak hari itu, Olivia tak kesepian lagi.
Hari-harinya kembali ceria. Rasa galau selama ini rasanya sudah terobati dengan
kedatangan Alex kembali ke Kursus music..
!…HAPPY ENDING…!
Add caption |
Komentar
Posting Komentar