Langsung ke konten utama

Ridho Orang Tua (Sebuah Diary)





My best Friend! Jantungku berdegup kencang saat hari pertama ujian. Persiapan semalam rasanya sudah aku kejarkan untuk satu hari ini. Rasa cemas masih mengguyuri hatiku ini. Soal-soal yang tertera dalam lembaran kertas seperti singa yang ingin memangsaku. Kenapa? Ada apa? Rasanya aku sudah mempersiapkan semuanya semalaman dengan usaha penuh. Tapi, kenapa jawaban yang aku berikan seperti belum kuyakinkan kebenarannya.
Malam Minggu, aku dapati kabar ibuku merindukan aku. Aku sempatkan untuk pulang kampung. Hanya untuk semalam. Malam itu aku sempatkan diri untuk bercerita pada ibu. Aku sampaikan semua keluhku padanya. Malam itu aku meminta restu dan doa padanya. Aku meminta maaf atas segala salahku padanya.
Ujian selanjutnya, terjadi suatu hal mistik dalam diri ini. Tanganku santai sekali menggoreskan pensil pada lembar jawaban. Entah sembarang entah tidak, semua jawaban itu terasa benar saja dan yakin aku akan kebenaran itu. berbeda dari hari sebelumnya. Jawaban itu aku kumpul dengan perasaan yang yakin. Yakin akan nilai seratus.
Lama ku berpikir di sorenya, baru aku sadar akan restu dan doa orang tua. Tanpa itu semua aku tak akan seperti ini. Pikirku. Ya, rido Allah adalah ridho orang tua. Tanpa ridho orang tua, semua yang aku lakukan tak akan diridhoi oleh Allah.
Sekian friend, aku bahagia hari ini. Ujianku hampir selesai, semoga ibu masih mendoakan aku untuk selalu berhasil dalam mengejar cita-citaku. Amind
Panti asuhan ‘Aisyiyah Padangpanjang 12 Desember 2014 
(Muhammad David, siswa MA KM Muhammadiyah Padangpanjang)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seorang Perempuan Cantik, Pendiam...

Setelah itu, saya dibuat gila oleh kelakuannya. Ia selalu tersenyum bila mata kami beradu. Saya sudah pastilah akan garuk-garuk kepala, menunduk, dan senyum juga. Ia menggeleng-geleng dan tersenyum terus. Saya amat paham, ia sedang berusaha mengubah mindsite saya tentang dia. Saya sering menceritakan tentang sosok perempuan pendiam kepada kawan-kawan. 'Seorang perempuan cantik, pendiam. Itu hal biasa.' kata orang-orang. Tapi Pendiam yang satu ini saya anggap berbeda. Dan, bagi saya siapapun yang berkenalan, kenal atau pun mengenal saya tidak ada yang pendiam. Semuanya ahli bicara. Kami akan saling bercerita dan bertukar pikiran. "Kau baru kali ini bercerita tentang perempuan pendiam, Suf." kata teman saya. Saya langsung membayangkan wajah gadis itu saat Tarno berkata. Ingatan saya masih pada pertemuan yang entah ke berapa saat itu. Yang jelas itu pertemuan terakhir dalam ingatan saya. "Dia benar-benar pendiam. Sudah berkali-kali berpapasan.

Noda pada Muka dan Sepatu

Ibarat Muka dan Sepasang sepatu. Jika keduanya kotor, Maka yang manakah lebih dahulu dan paling sering kita cuci/ bersihkan. Fakta mengatakan, kita akan lebih sering mencuci muka daripada sepatu. Bahkan, tidak kotor pun kita akan selalu membersihkan muka baik dengan air atau sekadar me lapnya dengan kain. Sementara sepatu yang sering kita pakai hanya dicuci sekali seminggu paling sering. Atau ketika baunya sudah mulai apek. Begitu jugalah pengibaratan orang beriman dan tidak beriman (kafir). Orang beriman/mengaku beriman adalah muka tadi itu. Mereka jika sadar berbuat salah atau dosa akan cepat-cepat kembali kepada Allah. mengucapkan Istighfar dan bertaubat. Selalu, setiap kekhilafan yang ia perbuat akan terlontar kalimat memohon ampun kepada Allah. Sementara mereka yang tidak beriman, Tak ada ingatannya kepada Allah saat perbuatan dosa yang mereka lakukan. Terus, terus, dan terus apa yang disenangi mereka lakukan. Tidak pandang baik atau buruk. Tidak sadar Allah

BEKERJA DARI RUMAH?

Dunia sedang berduka. Sebuah virus berukuran amatlah kecil ukurannya sedang merajalela, berwisata ke seluruh penjuru. Indonesia pun menjadi tempat singgahnya. Seperti hal nya kereta api, siapapun yang hendak lewat pada lintasannya mesti berhen hingga gerbong demi gerbong tuntas berjalan dan plang penghambat diangkat naik, baru kita boleh berjalan. Berbeda dengan virus ini. Ia tak memiliki jalur yang jelas. Beberapa penelitian mengatakan lewat hewan, ada juga yang mengatakan ia adalah senjata biologi yang lepas. Hingga muncul gerakan dan instruksi mulai dari Program Hidup Bersih dan Sehat  (PHBS), mengurangi aktivitas di luar ruang, dan hal-hal lainnya. Beberapa waktu lalu muncul pesan/ instruksi dari Presiden Jokowi yang mana mengajak warga Indonesia untuk " Bekerja dari rumah. Belajar dari rumah. " Sebagai warga tentulah kita harus taat pada instruksi yang diberikan. Jika mendengar kata 'dari' tentulah kalimat tersebut punya alamat 'ke'.  Tapi mas