Langsung ke konten utama

Bonus Perkenalan

Dunia ini adalah persinggahan. Sementara. Kemanapun melangkah akan menjadi pengalaman-pengalaman baru dalam hidup. Namun, tak banyak yang menyadari itu. Melewati hari-hari tanpa memberikan kesan agar dapat mengingat atau diingat. 
Setiap hari, akan ada pengalaman baru, juga mungkin orang baru. Berkenalan dengan orang baru adalah hal lumrah. Dan, bonus dari Perkenalan adalah memiliki.
Bagaimana aku mengenal guru baru di sekolah, mengenal teman baru di sekolah, tidak ubahnya mengenalmu. 
Namun, tahukah? lama-kelamaan aku tersadar, mengenal dirimu tidak serupa mengenal mereka. Ada bait spesial yang dapat kubaca. Begitu indah syairnya. Kubaca dan kucermati bahkan saat kau telah pergi, meninggalkanku. Serupa alunan musik yang dimainkan sang maestro. meskipun musiknya telah terhenti, mulutku masih menggumamkan lagu itu hingga waktu yang cukup lama.
Kau, tak henti-hentinya kukenang, merajai pikiranku. menguasai setiap langkahku. pisah yang hanya sementara membuatku ingin segera hadir di dekatmu kembali. Selepas tidurku, ingin kusegera mendatangimu, menceritakan tentang mimpi semalam. Dimana antara kenyataan dan khayal serasa tak ada bedanya. selalu ada dirimu.
Ketahuilah, aku serasa telah dimiliki kamu. Entah  denganmu. Aku tak tahu apakah sesal atau senang yang kurasakan saat dikuasai senyummu itu. dikuasai sosokmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seorang Perempuan Cantik, Pendiam...

Setelah itu, saya dibuat gila oleh kelakuannya. Ia selalu tersenyum bila mata kami beradu. Saya sudah pastilah akan garuk-garuk kepala, menunduk, dan senyum juga. Ia menggeleng-geleng dan tersenyum terus. Saya amat paham, ia sedang berusaha mengubah mindsite saya tentang dia. Saya sering menceritakan tentang sosok perempuan pendiam kepada kawan-kawan. 'Seorang perempuan cantik, pendiam. Itu hal biasa.' kata orang-orang. Tapi Pendiam yang satu ini saya anggap berbeda. Dan, bagi saya siapapun yang berkenalan, kenal atau pun mengenal saya tidak ada yang pendiam. Semuanya ahli bicara. Kami akan saling bercerita dan bertukar pikiran. "Kau baru kali ini bercerita tentang perempuan pendiam, Suf." kata teman saya. Saya langsung membayangkan wajah gadis itu saat Tarno berkata. Ingatan saya masih pada pertemuan yang entah ke berapa saat itu. Yang jelas itu pertemuan terakhir dalam ingatan saya. "Dia benar-benar pendiam. Sudah berkali-kali berpapasan.

Noda pada Muka dan Sepatu

Ibarat Muka dan Sepasang sepatu. Jika keduanya kotor, Maka yang manakah lebih dahulu dan paling sering kita cuci/ bersihkan. Fakta mengatakan, kita akan lebih sering mencuci muka daripada sepatu. Bahkan, tidak kotor pun kita akan selalu membersihkan muka baik dengan air atau sekadar me lapnya dengan kain. Sementara sepatu yang sering kita pakai hanya dicuci sekali seminggu paling sering. Atau ketika baunya sudah mulai apek. Begitu jugalah pengibaratan orang beriman dan tidak beriman (kafir). Orang beriman/mengaku beriman adalah muka tadi itu. Mereka jika sadar berbuat salah atau dosa akan cepat-cepat kembali kepada Allah. mengucapkan Istighfar dan bertaubat. Selalu, setiap kekhilafan yang ia perbuat akan terlontar kalimat memohon ampun kepada Allah. Sementara mereka yang tidak beriman, Tak ada ingatannya kepada Allah saat perbuatan dosa yang mereka lakukan. Terus, terus, dan terus apa yang disenangi mereka lakukan. Tidak pandang baik atau buruk. Tidak sadar Allah

BEKERJA DARI RUMAH?

Dunia sedang berduka. Sebuah virus berukuran amatlah kecil ukurannya sedang merajalela, berwisata ke seluruh penjuru. Indonesia pun menjadi tempat singgahnya. Seperti hal nya kereta api, siapapun yang hendak lewat pada lintasannya mesti berhen hingga gerbong demi gerbong tuntas berjalan dan plang penghambat diangkat naik, baru kita boleh berjalan. Berbeda dengan virus ini. Ia tak memiliki jalur yang jelas. Beberapa penelitian mengatakan lewat hewan, ada juga yang mengatakan ia adalah senjata biologi yang lepas. Hingga muncul gerakan dan instruksi mulai dari Program Hidup Bersih dan Sehat  (PHBS), mengurangi aktivitas di luar ruang, dan hal-hal lainnya. Beberapa waktu lalu muncul pesan/ instruksi dari Presiden Jokowi yang mana mengajak warga Indonesia untuk " Bekerja dari rumah. Belajar dari rumah. " Sebagai warga tentulah kita harus taat pada instruksi yang diberikan. Jika mendengar kata 'dari' tentulah kalimat tersebut punya alamat 'ke'.  Tapi mas